Thursday 23 February 2012

Bidadara Perempuan Penghuni Syurga?


Syaikh Abdullah bin Jibrin ditanya mengenai ayat Al Quran yang banyak memberi kabar gembira bagi mukminin dengan balasan bidadari, sementara tidak disebutkan bidadara bagi mukminat.

Syaikh Abdullah bin Jibrin menjawab: “Kenikmatan Syurga sifatnya umum untuk laki-laki dan perempuan. Allah berfirman: ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan’ (QS. Ali-Imran: 195). Ayat serupa terdapat pula pada QS. An-Nahl: 97, An-Nisa’: 124, dan Al-Ahzab: 35.

Allah menyebutkan bahawa wanita akan diciptakan ulang. ‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan’ (QS. Al-Waqi’ah: 35-36). Maksudnya mengulangi penciptaan wanita-wanita dunia dan menjadikan mereka perawan kembali, yang tua kembali muda.

Telah disebutkan dalam hadits bahwa wanita dunia mempunyai kelebihan atas bidadari karena ibadah dan ketaatan mereka. Para wanita yang beriman masuk Syurga sebagaimana kaum lelaki. Jika wanita pernah menikah beberapa kali, dan ia masuk Syurga bersama mereka, ia diberi hak untuk memilih salah satu di antara mereka, maka ia memilih yang paling baik diantara mereka.” (Dinukil dari Fatawal Mar’ah 1/13, yang dikutip dalam Al-Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, edisi bahasa Indonesia “Fatwa-fatwa tentang wanita”).

Syaikh Muhammad al-’Utsaymin ditanya tentang perempuan solehah yang belum pernah menikah di dunia atau ia menikah namun suaminya tidak masuk surga, lalu dengan siapa perempuan solehah tersebut menikah di syurga nanti?
Beliau menjawab, “Jawaban atas pertanyaan ini dapat diambil dari keumuman firman Allah Ta’ala: ‘… Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.’ (QS. Fushshilat: 31). Juga dalam QS. Az-Zukhruf: 71.

Maka niscaya perempuan solehah tersebut akan mendapati bahawa di syurga ada laki-laki (yang siap menikah), yang mana laki-laki (dunia yang masuk surga) tersebut memiliki istri-istri dari kalangan bidadari dan wanita-wanita dunia. Maka perempuan solehah tadi, apabila ia ingin menikah maka ia pasti akan mendapatkan apa yang ia inginkan tersebut.” [Fatawa al-'Aqidah, hal. 312].

Beliau juga berkata, “… hanya disebutkan istri-istri bagi para lelaki di surga dan tidak disebutkan suami-suami bagi para wanita, bukan berarti para wanita tersebut tidak memiliki suami (di surga). Wanita-wanita tersebut tetap memiliki suami, iaitu lelaki dari kalangan anak Adam (lelaki dunia yang masuk surga).” [Fatawa al-'Aqidah, hal. 313].

Bagi laki-laki dan perempuan beriman yang ditakdirkan tidak menikah di dunia, maka mereka akan memperoleh suami/istri dari laki-laki dan perempuan dunia yang masuk ke surga. Karena di dalam surga tidak ada yang sendiri.

”Sesungguhnya rombongan yang pertama masuk surga, wajahnya seperti rembulan saat purnama. Rombongan berikutnya, wajahnya bercahaya seperti bintang-bintang yang kemilau di langit. Setiap orang dari mereka mempunyai dua istri di mana sumsum tulang betisnya bisa dilihat dari luar. Di syurga tidak ada yang sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim). Lelaki dunia penghuni surga memiliki dua jenis istri: iaitu perempuan dunia yang masuk syurga, dan bidadari syurga.

(http://studislam.blogdetik.com/bidadari-dan-bidadara/)